Sunday, November 22, 2009

Message Imam Ghazali

Ilmu adalah cahaya. Demikian kata imam syafi’I dalam syairnya. Karena ilmu begitu penting, Rasulullah saw memerintahkan, “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai liang lahad.” Namun, ilmu saja tidak cukup. Ilmu harus dimanfaatkan, dengan mengajarkan dan –yang terpenting- mengamalkannya. Imam Al-Ghazali, penulis kitab Ihya Ulumuddin, pernah mengirim surat kepada salah seorang muridnya. Melalui surat itu, Al-Ghazali ingin menyampaikan tentang pentingnya memadukan antara ilmu dan amal. Berikut petikannya.

***
Anakku…
Nasihat itu mudah. Yang sulit adalah menerimanya. Karena, ia keluar dari mulut yang tidak biasa merasakan pahitnya nasihat. Sesunggunya siapa yang menerima ilmu tetapi tidak mengamalkannya, maka pertanggungjawabannya akan lebih besar. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, “Orang yang paling berat azabnya pada hari kiamat kelak adalah orang berilmu (‘alim; ulama) yang tidak memanfaatkan ilmunya.”
Anakku…
Janganlah engkau termasuk orang yang bangkrut dalam beramal, dan kosong dari ketaatan yang sungguh-sungguh. Yakinlah, ilmu semata tak akan bermanfaat-tanpa mengamalkannya. Sebagaimana halnya orang yang memiliki sepuluh pedang Hindi; saat ia berada di padang pasir tiba-tiba seekor macan besar nan menakutkan menyerangnya, apakah pedang-pedang tersebut dapat membelanya dari serangan macan jika ia tidak menggunakannya?! Begitulah perumpamaan ilmu dan amal. Ilmu tak ada guna tanpa amal.
Anakku…
Sekalipun engkau belajar selama 100 tahun dan mengumpulkan 1000 kitab, kamu tidak akan mendapatkan rahmat Allah tanpa beramal.
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS. An-Najm [53]: 39)
“Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (QS. Al-Kahfi [18]: 110)
Anakku…
Selama tidak beramal, engkau pun tidak akan mendapatkan pahala. Ali Karramallahu wajhahu berkata, “Siapa yang mengira dirinya akan sampai pada tujuan tanpa sungguh-sungguh, ia hanyalah berangan-angan. Angan-angan adalah barang dagangan milik orang-orang bodoh.
Al-Hasan Al-Basri rahimahullah berkata, “Meminta surga tanpa berbuat amal termasuk perbuatan dosa.”
Dalam sebuah khabar, Allah SWT berfirman, “Sungguh tak punya malu orang yang meminta surga tanpa berbuat amal.”
Rasulullah saw bersabda, “Orang cerdas ialah orang yang dapat mengendalikan dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan orang bodoh ialah siapa yang memperturut hawa nafsunya dan selalu berangan-angan akan mendapatkan ampunan Allah.”
Anakku…
Hiduplah semaumu, karena pada hakikatnya engkau itu mayit. Cintailah sesukamu, karena pasti engkau akan meninggalkannya. Dan, lakukanlah amal karena pasti engkau akan diberi balasan.
Ilmu tanpa amal adalah gila. “Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” (QS. Al-Baqarah [02]: 44). Dan, amal tanpa ilmu adalah sia-sia. Keduanya harus dipadukan satu sama lain.
Ilmu semata tak akan menghindarkanmu dari maksiat hari ini, dan tidak pula dapat menyelamatkanmu dari siksa neraka di hari esok. Jika hari ini kamu tidak sungguh-sungguh beramal, maka pada hari kiamat kelak engkau akan berkata, “Kembalikanlah kami (ke dunia) agar dapat melakukan amal salih.” Namun, dijawab, “Hei kamu, bukankah kamu telah dari sana?!”
***
“Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak dibalasi, kecuali dengan apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Yasin [36]: 54)
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kepada kita ilmu yang berkah dan kemampuan untuk merealisasikan ilmu-ilmu yang telah Dia anugerahkan kepada kita. Amin….

Kesimpulan :
Sesungguhnya, kebenaran suatu ilmu terletak pada amaliah, atau implementasinya dalam kehidupan keseharian kita. Ilmu itu terbagi menjadi tiga, yaitu ilmu dhohir yang khusus diberikan kepada para ahli dhohir. Yang kedua, yaitu ilmu aqoid, yang memberikan panduan kepada manusia untuk memiliki akidah yang kuat. Yang ketiga, adalah ilmu yang diberikan oleh Allah kepada seorang hambaNya, atau ilmu antara Allah dan hamba. Itulah ilmu yang dimaksud oleh Al Ghazali dalam nasehatnya, karena ilmu jenis ketiga ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang gemar beramal saleh.

Senyum Yang Cute itu Seperti apa ????

smile2

Sobat Senyum, Baginda Rosulullah saw. bersabda, “Jangan meremehkan sedikit pun tentang makruf (berbuat kebajikan) meskipun hanya menjumpai kawan dengan berwajah ceria (senyum).” (HR. Muslim). Kemudian Beliau pun bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar ma’ruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya adalah sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat adalah sedekah.” (HR. At Tirmizi dan Abu Dzar)

Senyum adalah salah satu teknik mengosongkan diri dari berbagai prasangka kepada orang lain. Ketika Anda “kosong” artinya Anda siap untuk “diisi”. Semakin ikhlas senyuman yang kita berikan, maka semakin “kosonglah” kita, alias semakin terbukalah kita terhadap kehadiran rejeki dari mana pun juga.

Ya, ketika kita tersenyum artinya kita siap menerima kehadiran orang lain ataupun kehadiran rejeki yang Allah berikan kepada kita. Namun ketika kita Cemberut (Cemberut adalah Senyum yang mengarah ke depan, bukan ke samping sebagaimana lazimnya – pen.), maka sebenarnya kita tengah menutup rejeki yang akan hadir di hadapan kita. Cemberut itu artinya “penuh”, alias tidak siap “diisi” oleh berbagai rejeki dan kebaikan.

Sobat Senyum, Tahukah Anda, ketika Anda tersenyum maka ada sekitar 26 otot wajah Anda yang dikendurkan, sehingga wajar Anda akan terlihat awet muda tatkala rajin tersenyum. Tapi kalau Anda termasuk yang rajin cemberut maka ketahuilah bahwa ada sekitar 62 otot wajah Anda yang sedang dikencangkan, sehingga tak heran jika orang yang rajin cemberut ia akan awet tua, eh maaf maksudnya cepat tua.

Selanjutnya, Informasi yang penulis dapat dari film BBC, bahwa agar senyuman Anda lebih ikhlas dan konprehensif maka kedua sudut luar mata Anda harus terlihat turun dan mata Anda pun terlihat menyipit. Saya memperhatikan bahwa ternyata Gerakan “Buka-Tutup” pada mata berbanding terbalik dengan kondisi “Buka-Tutup” pada Hati Anda. Mata yang agak menyipit dan menutup berarti hati yang mulai melebar dan terbuka. Itu sebabnya, orang yang tersenyum tapi kedua matanya masih terbuka lebar, maka sungguh ketulusan senyumannya harus terus ditingkatkan, sebab kemungkinan besar hatinya masih tertutup.

Ternyata konprehensifitas sebuah senyuman juga dilihat dari terlihat atau tidak terlihatnya barisan gigi seri di bagian depan mulut Anda. Kalau mulut Anda terbuka maka sebenarnya hati Anda siap menerima sesuatu. Tetapi ketika Anda tersenyum, tapi mulut Anda masih tertutup, alias jaim, tanpa berkehendak memperlihatkan gigi seri Anda, maka hati Anda sebenarnya masih ragu atau menutup diri dari kondisi di sekitar Anda. Maka tak heran, dalam bahasa sunda, tertawa disebut dengan istilah seuri.

Namun tersenyum tidak boleh berlebihan. Karena senyum itu sedekah, maka sebagaimana sedekah, senyum pun tidak boleh berlebihan. Sedekah yang dianjurkan oleh Rosulullah saw. adalah maksimal sepertiga dari seluruh harta Anda, artinya ketika Anda tersenyum pun, maka bukalah cukup sepertiga dari luas mulut Anda. Artinya cukup perlihatkan jajaran gigi seri Anda, tak perlu sampai memperlihatkan gigi-gigi graham Anda.

Sobat Senyum, Agar lebih memudahkan Anda, ada baiknya Anda menggunakan Senyum teknik 1225 ketika sedang tersenyum, Teknik 1225 artinya, 1 dari hati yang ikhlas, 2 cm ke kiri, 2 cm ke kanan, serta lakukan minimal selama 5 detik. Insya Allah senyuman Anda akan lebih terlihat seimbang, sempurna dan “menggoda” hadirnya rejeki dan kasih sayang manusia. Mohon diingat, bahwa keseimbangan senyuman Anda melambangkan akan seimbang-tidaknya Hati Anda. Awas, jangan diubah tekniknya menjadi 1230, yang berarti 1 dari hati yang kusut, 2 cm ke depan, dan dilakukan selama 30 detik. Wah bisa runyam dunia. Wallahualam

smile3

Legenda Air Susu Onta

Manusia telah mengenal unta sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Mereka menggunakan unta sebagai alat transportasi manusia dan angkutan barang. Di samping itu, unta juga dijadikan sebagai sumber gizi dengan meminum susu dan memakan dagingnya. Jenis unta di seluruh dunia ada dua. Pertama, unta yang memiliki satu punuk. Unta Arab memiliki satu punuk dan populasinya menyebar di sepanjang padang pasir jazirah Arab, padang pasir Afrika, dan ada juga yang menyebar di kawasan Asia dan lain-lain. Kedua, unta yang memiliki dua punuk. Unta jenis ini bisa ditemukan di puncak gunung Himalaya, India, dan beberapa tempat lain. Susu unta dianggap sebagai sumber gizi utama di padang pasir. Bahkan, susu ini dianggap sebagai susu yang paling bagus. Susu ini biasanya dihidangkan ketika masih segar. Cita rasa susu unta cukup beragam. Ada yang sangat manis, tawar, dan asin, padahal makanan yang dikonsumsi oleh unta adalah apa yang diberikan oleh pemiliknya.
Para ahli telah melakukan penelitian terkait dengan susu unta sejak kuartal terakhir abad kedua puluh. Mereka melakukan penelitian terhadap ratusan unta dari berbagai jenis. Para peneliti memperhatikan jumlah susu yang diperah dalam sehari, susu yang diperah setelah melahirkan, maupun kandungan yang ada dalam susu unta. Setelah melakukan berbagai penelitian, para ahli menemukan bahwa susu unta dianggap sebagai unsur dasar untuk memperbaiki gizi manusia, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Kandungan susu unta bertingkat-tingkat tergantung pada frekuensi perahan, usia unta, jumlah anak, jumlah dan jenis makanan yang diberikan, dan jumlah air yang diminumnya. Susu unta dianggap sebagai susu dengan zat alkali (zat kimia yang menetralisir asam) yang tinggi, tetapi cepat berubah menjadi asam jika dibiarkan beberapa saat dan besaran ph-nya berubah dari 6,5 -6,7 menjadi lebih tinggi lagi. Faktor yang mempercepat menjadi asam karena bertambahnya asam laktat dari 3% setelah dua jam menjadi 14% setelah enam jam.

Kadar air pada susu unta berubah dari 84% menjadi 90%. Kandungan lemaknya tidak terlalu tinggi yaitu, sekitar 5,4%. Kandungan protein sekitar 3%. Kadar gula sekitar 3,4%. Kadar materi lain seperti zat besi, kalsium, fosfor, potasium, dan magnesium sekitar 0,7%. Kandungan ini memiliki perbedaan tergantung pada jenis unta serta pakan dan minuman unta. Kandungan lemak yang ada pada susu unta lebih rendah dibandingkan kandungan lemak pada susu kerbau, yaitu 31,6% berbanding 40,9%. Lemak pada susu unta bersatu dengan protein, sehingga susah untuk dipisahkan dengan cara yang biasa seperti yang dilakukan terhadap susu yang lain.

Kandungan asam lemak pada susu unta mengalami proses yang lebih pendek dibanding susu lain. Susu unta memiliki lebih besar susunan zat asam lemak yang mudah mengembang, terutama linolenic dan berbagai zat asam lemak yang sangat vital untuk gizi manusia, khususnya mereka yang menderita penyakit jantung. Di samping itu, kadar kolesterol pada susu unta lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi sekitar 40%, dan kandungan protein kasein pada susu unta secara umum mencapai 70%, sehingga membuat susu unta mudah dikonsumsi.
Susu unta juga mengandung vitamin C dengan kadar tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan susu sapi. Kadar ini akan terus bertambah jika unta diberi pakan rumput yang kaya vitamin. Vitamin Bi dan B2 susu unta tersedia lebih banyak dibandingkan dengan susu domba. Begitu pula dengan vitamin A dan karotin yang cukup tersedia.

Bangsa Arab tradisional menggunakan susu unta untuk mengobati berbagal penyakit seperti cacar, luka, sakit gigi, gangguan pencernaan, dan keracunan. Menurut mereka, susu unta yang paling bagus untuk dijadikan obat adalah susu yang keluar setelah empat puluh hari melahirkan. Yang paling baik adalah yang berwarna putih pekat, harum baunya, lezat rasanya, memiliki rasa manis yang sedang, lemak seimbang, tidak terlalu kental, diperah dari unta sehat, berbadan seimbang, diberi pakan dan minuman yang baik. Orang Arab menjadikan susu unta sebagai obat. Susu unta yang baik menumbuhkan darah yang baik, menyuburkan tubuh yang kurus, memberikan efek tenang, menghilangkan rasa waswas, ragu, dan penyakit risau.

Jika susu unta diminum dengan madu, maka susu ini bisa membersihkan kotoran perut yang bercampur dengan sisa makanan. Jika susu unta dicampur dengan gula, maka ia bisa mengkilatkan dan memperindah wama kulit, menyembuhkan penyakit sesak, paru-paru, dan TBC. Susu unta bisa memperhalus, memperlancar, dan membuka sesuatu yang tertutup sistim pencemaan serta bagus untuk menghilangkan rasa haus.
Al-Razi berkomentar tentang susu unta bahwa susu unta menyembuhkan penyakit jantung dan kerusakan anggota badan. Ibnu Sina dalam Al-Qanunfi Al-Thibb (The Canon of Medicine) berkomentar sebagai berikut:

“Susu unta merupakan obat yang berguna karena mengandung kilap dan zat khusus. Seandainya susu ini digunakan sebagai minuman dan makanan, orang yang mengkonsumsinya akan senantiasa sehat. lni telah dilakukan oleh umat yang menyerang negeri Arab. Mereka terpaksa meminum susu unta. Dan, mereka merasa cukup dengan hanya mengkonsumsi susu unta itu.”

Pasien yang menjadikan susu unta sebagai obat, disarankan untuk mengkonsumsinya pagi hari tanpa dicampur apa pun. Setelah minum, ia harus beristirahat total. Susu segar yang hangat dianggap sebagai sesuatu yang paling baik untuk membersihkan saluran pencemaan. Ia merupakan obat yang paling mujarab untuk memperlancar pencernaan. Menurut orang pedalaman, susu unta bisa menyembuhkan berbagai penyakit dalam.
Susu unta tidak hanya memberikan kekuatari semata, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan. Peneliti pada masa modern telah melakukan penelitian tentang manfaat susu unta.

Bani Israel dan Susu Unta

Prof. Riufin Yigael yang bekerja di Universitas Ben Gorbon, tinggal di Sumur Tujuh Israel dan bergabung dengan sekelompok dokter yang membahas kelebihan susu unta.

Kesimpulannya, jumlah kandungan yang ada pada susu unta mirip dengan jumlah kandungan susu ibu, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kandungan susu sapi. Ditemukan bahwa susu unta tidak banyak mengandung laktose, gula, dan lemak. Susu unta lebih banyak mengandung vitamin C, kalsium, dan zink, yang menjadikan kandungannya sesuai dengan kebutuhan bayi yang tidak menyusu kepada ibunya. Di samping itu, susu unta kaya protein dan zat imun yang sangat cocok untuk mereka yang tidak lancar saluran pencernaannya.
Terkait kelebihan susu unta untuk pengobatan, Prof. Yigael dan timnya berpendapat sebagai berikut:

“Susu ini mengandung unsur-unsur yang membunuh kuman, cocok bagi mereka yang sedang melakukan proses penyembuhan luka, dan membantu mereka yang menderita gangguan lambung atau perut. Susu unta juga cocok bagi mereka yang menderita penyakit asma dan mereka yang ingin meringankan penyakit lambung seperti rasa mual. Susu unta dianjurkan pula bagi mereka yang menderita penyakit gula dan gangguan pencemaan.”

Prof. Yigael juga menganjurkan mereka yang menderita semua penyakit di atas untuk meminum susu unta sebanyak dua gelas dalam satu hari dan ditambah sesuai kebutuhan. Meski demikian, menurut Prof. Yigael, susu unta tetap bukan obat. Ta meminta masyarakat menunggu kesimpulan dan hasil penelitian Departemen Kesehatan Israel yang meneliti susu unta untuk dijadikan sebagai sumber gizi (makanan).
Sekarang ini dia dan rekan penelitinya hanya melakukan penelitian dan mengumpulkan informasi tentang susu ini. Mereka telah mendirikan ladang untuk penggembalaan unta dan padang rumput untuk mendapatkan produksi susu unta.

Kandungan Khusus untuk Pencernaan dan Penggunaan Medis

Berbagai penelitan yang dilakukan oleh Al Ajami (1994 dan 2000), Al-Ajami dan rekannya (1992, 1996, 1998), menemukan bahwa susu unta memiliki karakteristik khusus untuk pencernaan. Ia mengandung zat yang berkadar tinggi yang berguna untuk melawan bakteri mematikan dan berbagai virus. Di India, susu unta dipergunakan sebagai obat endema (busung air), jamur, gangguan limpa, TBC, asma, anemia, dan wasir. Di samping itu, susu unta juga bagus untuk penderita penyakit hati yang kronis dan memperbaiki fungsi hati.

Susu unta juga diberikan kepada orangtua lanjut usia, anak muda, dan anak kecil. Susu ini penting untuk pembentukan tulang. Karena memiliki kadar glukosa yang rendah, susu unta cocok untuk pengobatan penyakit gula.’ Yang menakjubkan, susu unta mengandung kadar insulin dan protein yang tinggi. Jika susu ini dikonsumsi, maka ia akan dicerna dari lambung ke darah tanpa melalui proses pemecahan dibandingkan proses pemecahan asam terhadap insulin biasa.2 Dengan proses seperti ini, para ahli berpikir untuk membuat insulin yang bisa dipergunakan manusia dengan mengkonsumsi lewat mulut. Berbagai perusahaan obat saat ini berusaha memproduksinya.

Pada penelitan modern ditemukan bahwa para penderita penyakit jenis pertama, seperti penyakit gula, mendapatkan manfaat setelah mengkonsumsi satu gelas susu unta dan dapat menurunkan kadar gula darah serta menurunkan kadar insulin mereka.

Penemuan Terbaru

Pada penelitan terbaru yang dipublikasikan oleh salah satu majalah ilmiah di Amerika pada bulan Agustus 2005, ditemukan bahwa unta, khususnya unta Arab yang memiliki satu punuk, berbeda dengan binatang menyusui lainnya, memiliki kelebihan dan segi kadar darah dan susunan tubuh yang kecil yang tersusun dari jaringan kecil dan zat asam amino yang berbentuk huruf V.

Para ahli menyebutnya dengan zat antibodi nano atau nano antibodies disingkat nanobodies. Zat ini hanya ditemukan pada unta Arab. Zat antibodi ini menambah zat antibodi lain yang terdapat pada manusia dan beberapa binatang menyusui yang berbentuk huruf Y. Ukuran zat antibodi ini lebih besar sepuluh kali dibanding zat antibodi yang biasa. Jika dilihat dari sisi jumlah, zat antibodi inil memiliki kecepatan dan kemampuan untuk mengelupas yang lebih besar dibandingkan dengan zat antibodi biasa. Ia lebih mudah menyebar ke seluruh jaringan otot tubuh. Antibodi ini memiliki tingkat kehangatan yang jauh lebih stabil untuk mengubah dasar edrogen menjadi perubahan ekstrim. Di saat proses pencernaan, zat antibodi nano menjaga lambung dan perut, berbeda dengan antibodi biasa yang mengalami perubahan tingkat kehangatan oleh enzimenzim pada saluran pencemaan. Zat antibodi iiii berguna sekali untuk mengobati penyakit radang pencernaan, kanker usus besar, rheumatoid, bahkan penyakit Alzheimer.

Penelitian terhadap zat antibodi telah dilakukan sejak tahuri 2001 untuk mengobati tumor terhadap binatang percobaan dan manusia. Penelitian itu menemukan bahwa zat antibodi mampu mengurangi kanker atau tumor dengan cara yaitu zat antibodi tersebut menempel pada dinding otot kanker lalu menekan pertumbuhan sel kanker.

Beberapa perusahaan teknologi di Inggris dan Amerika telah berhasil memproduksi obat dalam bentuk pil dengan bahan yang memiliki kandungan antibodi menyerupai kandungan antibodi pada susu unta.
Obat ini dipergunakan untuk mengobati kanker, berbagai penyakit kronis, radang, gangguan bakteri, dan prostat.

Perusahaan Ablynx menyebarkan zat antibodi ini untuk memperbaiki 19 fungsi pengobatan yang mampu mengobati sebagian besar penyakit berbahaya yang diderita manusia.

Penyakit-penyakit yang dimaksud di antaranya kanker, beberapa penyakit radang, jantung, dan gangguan pembuluh darah.
Saat ini, sekitar 800 ahli teknologi sedang fokus pada penelitian kesehatan manusia dan sistem pertumbuhan organ vital serta beberapa universitas sedang membahas zat anfibodi nano untuk menyukseskan proyek masa depan dalam mengobati penyakit kronis. Meskipun begitu banyak ahli yang melakukan penelitian terhadap zat ini, namun mereka mengalami kesulitan dalam memproduksi obat ini sesuai dengan kadar yang tepat berdasarkan lingkungan dan perekonomian masyarakat.
Semua ini membuat para ahui kagum dengan susunan biologis unta.

Kemukjizatan Hadis Nabi terkait Susu Unta

Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas r.a. bahwa suatu kaum dari Urainah menghadap Rasulullah Saw Mereka berkata kepada Nabi, “Kami mengalami masalah di Madinah. Perut kami kembung dan anggota badan kami terluka.” Lalu, Rasulullah Saw memerintahkan mereka untuk mencari peternak unta. Lalu, mereka meminum susu dan air kencing unta sehingga perut kembungnya sembuh dan kulitnya membaik. Mayoritas ulama, termasuk Imam Syafi’i, mengharamkan kencing unta dan seluruh kotoran hewan. Bahkan, Ibnu Hajar Al- Ashqalani (Pengarang syarah kitab Shahih Bukhari) meriwayatkan hadits Abu Hurairah tentang keharaman seluruh air kencing.

Hadis tersebut di atas jelas menginformasikan bahwa susu dan kencing unta menjadi obat untuk beberapa penyakit. Perut kembung bisa jadi disebabkan oleh radang usus besar karena terkumpulnya zat atau enzim padanya, atau bergabungnya ratusan protein di rongga perut yang dikenal dengan edema.

Kedua penyakit tersebut bisa diobati dengan memanfaatkan susu dan kencirig unta, karena tambahan zat antibodi yang terdapat pada susu dan kencing unta merupakan rahasia kesembuhan atau memperbaiki berbagai penyakit seperti penyakit radang hati atau heptitis B dan C, beberapa radang usus besar yang kronis, berbagai macam penyakit kanker yang masih baru, serta gangguan pencernaan. Itulah berbagai keterangan dan khasiat susu unta yang dikeluarkan oleh Allah Swt dari saripati antara kotoran dan darah menjadi susu yang bersih, nikmat diminum, dan kaya akan protein yang bisa menyembuhkan tentunya dengan izin Allah. Semua itu mengharuskan kita untuk merenungi firman Allah tentang bagaimana penciptaan unta dibanding binatang lain. Terkait hal ini, Allah Swt berfirman sebagai berikut:

“Apakah mereka tidak melihat kepada unta, bagaimana ia diciptakan,” (QS Al-Ghasyiyah [88]: 17).

Catatan Akhir
1 W.Wayt Gibbs, “Nanoantibodies”, Scientific American Magazine, Agustus 2005. Institute of Biology The Desert Ship: Heritage and Science. Ljh. www.iob.org.
2. The Scientist: The Ship of The Desert’s Pharmaceutical Cargo (2001). Lih. www.biomedcentral.ojm.